InternasionalPeristiwa

Buntut Serangan ke Armada Laut, Rusia Tangguhkan Kesepakatan Jalur Ekspor Ukraina

Jatimcenter.com – Vladimir Putin memberikan peringatan keras kepada pihak Kyiv untuk memperhatikan jaminan keselamatan lalu lintas maritim pada Senin, 31 Oktober 2022. Hal tersebut dilakukan usai Moskow menangguhkan kesepatakan mereka.

Kesepakatan tersebut mengenai jalur pengiriman biji-bijian, serta Putin juga menuding bahwa Ukraina telah menyalahgunakan koridor pengiriman yang aman.

“Ukraina harus menjamin bahwa tidak akan ada ancaman terhadap keselamatan kapal sipil,” kata Vladimir Putin.

Vladimir Putin melayangkan tuduhan pihak Kyiv menggunakan jalur pengiriman yang aman untuk melakukan penyerangan terhadap armada Krimea Rusia. Tudingan penyalahgunaan jalur tersebut yang membuat Rusia geram.

Tentunya dengan sanksi yang diberikan tersebut membuat kesepakatan ekspor makanan berupa biji-bijian yang dilakukan Ukraina bakal terhambat.

“Serangan ini diluncurkan oleh Ukraina terhadap armada Laut Hitam… Mereka menciptakan bahaya bagi kapal kami dan kapal sipil,” kata Vladimir Putin.

“Ini merupakan ancaman bagi kapal-kapal kami dan kapal-kapal sipil kami,” ujarnya.

Putin mengatakan bahwasanya pihak Rusia tidak mangkir dari kesepakatan yang telah dibuat, namun mereka hanya menangguhkan kesepakatan pengiriman biji-bijian sementara.

Kesepakatan yang telah dibuat tersebut dibuat oleh Rusia dan Ukraina pada bulan Juli 2022 dan mediasi dilakukan oleh pihak Turki dan PBB. Proses penandatanganan tersebut ditujukan untuk mencegah krisis pangan global yang disebabkan oleh perang antara Rusia-Ukraina.

Dalam perjanjian tersebut juga telah disepakati mengenai koridor yang digunakan sebagai jalur pengiriman kapal yang akan ke Istanbul untuk dilakukan inspeksi. Dengan adanya kesepakatan tersebut, Ukraina masih bisa melakukan ekspor 9,5 ton biji-bijian yang diekspor ke negara lain.

Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov dan Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu telah melakukan koordinasi terkait masalah ini melalui panggilan telepon pada hari Senin, 31 Oktober 2022, seperti diungkap Moskow.

“Tuan Lavrov menekankan perlunya memastikan bahwa Ukraina menjamin bahwa mereka tidak akan menggunakan koridor kemanusiaan Ukraina dan pelabuhan untuk ekspor pertanian untuk melakukan operasi militer melawan Rusia,” kata Kementerian Luar Negeri Rusia.

“Hanya dalam kondisi ini kita dapat membahas dimulainya kembali pergerakan di sepanjang koridor keamanan,” ujar mereka.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *