Harga Kedelai Semakin Melambung, Presiden Jokowi Perintahkan Impor Untuk Penuhi Kebutuhan Dalam Negeri
Jatimcenter.com – Merespon dari kenaikan harga komoditas kedelai, Presiden Jokowi memerintahkan untuk impor kedelai guna mengatasi kenaikan harga. Pemerintah telah memutuskan untuk melakukan impor sebanyak 350 ribu ton kedelai.
Langkah tersebut diambil pemerintah lantaran harga komoditas naik. Kenaikan harga komoditas tersebut mempengaruhi kenaikan harga pada tempe dan tahu dalam negeri yang merupakan bahan utamanya adalah kedelai.
“Harga kedelai memang naik. Ini pasti belinya pada Juli-Agustus 2022, karena mahal. Untuk itu, Presiden Jokowi langsung perintahkan pada rapat kemarin untuk Bulog impor kedelai,” jelas Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan.
Selain itu, Zulkifli Hasan mengungkapkan bahwa ada sejumlah faktor yang menyebabkan kenaikan harga kedelai. Salah satunya dipengaruhi harga kedelai internasional yang fluktuatif serta melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat.
Berdasarkan pemantauan, pada 31 Januari 2022, harga kedelai impor telah menduduki level tertinggi dengan harga mencapai Rp. 12.600 per kilogram. Sedangkan pada Juni 2022 harga kedelai kembali melambung menjadi Rp. 14.100 per kilogram.
Harga kedelai kembali naik menjadi Rp 14.200 per kilogram pada 1 Juli 2022. Hingga saat ini harga kedelai masih terus mengalami kenaikan harga, berdasarkan data terbaru harga kedelai mencapai Rp. 14.300 per kilogram pada 29 September 2022.
Nantinya Bulog akan melakukan impor kedelai dengan kisaran harga Rp 11.000 per kilogram dan akan dijual pada pasar dalam negeri dengan harga Rp. 10.000 per kilogram, nantinya sisa harga akan disubsidi oleh pemerintah.
“Perjalanan dari sejumlah negara seperti Amerika Serikat dan Kanada kira-kira 40-50 hari untuk sampai di Indonesia. Jadi Desember 2022, kita sudah punya kedelai murah yakni Rp10.00 per kilogram,” pungkasnya.