Kesiapan Belarusia Untuk Gunakan Rudal Iskander : Prajurit dan Kru Telah Rampung Jalani Pelatihan
Jatimcenter.com – Salah satu pejabat senior dari Kementerian Pertahanan Belarusia mengungkapkan bahwa Rudal Iskander milik Rusia telah siap untuk dioperasikan pada Minggu, 25 Desember 2022.
Seperti yang telah diketahui, Rusia telah mengirimkan salah satu sistem rudal tercanggih kepada Belarusia yakni rudal Iskander dan sistem pertahanan udara S-400.
“Angkatan Bersenjata Belarusia telah menerima senjata terbaru Rusia yaitu sistem pertahanan udara S-400 dan sistem rudal balistik jarak pendek Iskander,” ujar Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, Mikhail Galuzin, dikutip dari Sputnik.
Berdasarkan keterangan dari Kepala staf Direktorat Utama Ideologi, Leonid Kanevsky mengungkapkan bahwa prajurit Belarusia telah rampung dalam menjalankan pelatihan terkait penggunaan senjata tersebut.
“Prajurit, kru kami telah sepenuhnya menyelesaikan pelatihan mereka di pusat latihan tempur bersama angkatan bersenjata Federasi Rusia dan Republik Belarus,” kata Leonid Kasinsky, kepala Direktorat Utama Ideologi di kementerian itu, dalam video yang diunggah di aplikasi perpesanan Telegram.
“Jenis senjata ini (sistem Iskander dan S-400) sedang dalam tugas tempur hari ini dan senjata-senjata itu sepenuhnya siap untuk melakukan tugas sesuai tujuan yang dimaksudkan,” ungkapnya.
Meski demikian, masih belum diketahui secara pasti terkait berapa banyak rudal iskander yang telah dikirimkan oleh Vladimir Putin ke Belarusia pada Juni 2022 lalu.
Dalam beberapa pertemuan yang dilakukan oleh Vladimir Putin dan Presiden Belarusia Alexander Lukashenko, mereka telah berkomitmen untuk melakukan kerja sama pada beberapa sektor lainnya.
Vladimir Putin mengungkapkan bahwa Rusia dan Belarusia akan melakukan integrasi ekonomi untuk melakukan protes serta penolakan terhadap sanksi-sanksi yang diberikan oleh pihak Barat.
Merespon kerjasama Rusia dan Belarusia, pihak Amerika Serikat malah menyayangkan atas pertemuan yang dilakukan oleh Putin dan Lukashenko.
Sekretaris pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre mengatakan kecewa karena Lukashenko telah memberikan lampu hijau kepada Putin untuk menggunakan wilayahnya sebagai markas militer baru.