Korea Utara Kembali Terancam Sanksi, Akibat Tudingan Ambil Peran Pada Invasi Rusia ke Ukraina
Jatimcenter.com – Korea Utara kembali mendapatkan kutukan keras dari Amerika Serikat. Hal tersebut terjadi lantaran ada keterkaitan dengan invasi yang dilakukan Rusia terhadap Ukraina. Serangan invasi Rusia terhadap Ukraina diketahui telah terjadi sejak 24 Februari 2022.
Hingga kini, hubungan Rusia dan Ukraina masih panas. Serangkaian serangan masih dilakukan kedua belah pihak.
Berkaitan dengan konflik yang terjadi antara Rusia dan Ukraina, Amerika Serikat menuding Korea Utara turut ambil peran di balik layar. Negara yang dipimpin oleh Kim Jong Un tersebut dituding menyuplai amunisi bagi Vladimir Putin.
“Korea Utara terus menyediakan amunisi untuk Rusia. Mereka mendukung memerangi Ukrainian tanpa alasan,” kata salah satu pejabat di Gedung Putih.
Pihak Gedung PUtih menilai jika tindakan yang telah dilakukan Korea Utara tersebut merupakan bentuk pelanggaran dari resolusi Dewan Keamanan PBB untuk Pyongyang.
Pihak AS melalui koordinator komunikasi strategis bagi Dewan Keamanan Nasional negara tersebut (NSC, John Kirby telah memberikan informasi intelijen kepada Panel Ahli DK PBB untuk menjatuhkan sanksi Korea Utara tentang pengiriman amunisi ke Rusia.
Salah satu pejabat NSC mengungkapkan bahwa Korea Utara telah mengirimkan amunisi ke Rusia. Berdasarkan informasi yang beredar, amunisi tersebut dikirimkan kepada perusahaan militer swasta Rusia untuk digunakan bertempur di Ukraina.
“Kami jelas mengutuk aksi Korea Utara. Kami mendesaknya untuk menghentikan pengiriman kepada Wagner secepatnya,” ujar John Kirby.
NSC juga diketahui memberikan informasi berupa gambar satelit yang mengambil potret gerbong kereta Rusia melakukan perjalanan antara Rusia dan Korea Utara. Pengiriman tersebut diketahui terjadi pada 18 dan 19 November 2022.
Disebutkan John Kirby, perjalanan tersebut dilakukan untuk pengiriman pertama senjata Korea Utara je perusahan Ukraina. Amerika Serikat menduga Rusia terus menerima amunisi dari salah satu negara yang terletak di kawasan Asia Timur itu.
“Saat ini, walaupun kami menilai jumlah material yang dikirim ke Wagner, tidak mengubah dinamika medan perang di Ukraina. Kami perkirakan Wagner akan terus menerima peralatan senjata Korea Utara,” ucap John Kirby.