InternasionalPeristiwa

Mendapat Tuduhan Lakukan Genosida di Rwanda, Paus Francis Pecat Pendeta

Jatimcenter.com – Paus Francis dikabarkan telah mengusir seorang pendeta asal Rwanda yang telah bekerja sama selama hampir 30 tahun sebagai pendeta di Prancis utara.

Keputusan Paus untuk mencopot pendeta bernama Wenceslas Munyeshyaak dari status pendeta tertanggal 23 Maret 2023 dan telah diumumkan pada Senin kemarin.

Berdasarkan pengakuan iman bahwa ia adalah ayah dari seorang anak pada tahun 2010, menurut laporan outlet Katolik Lacroix Internasional pada Kamis, 4 Mei 2023.

“Dia secara otomatis kehilangan semua hak terkait dengan pentahbisannya dan dikecualikan dari pelaksanaan pelayanan suci,” demikian bunyi pernyataan yang ditandatangani oleh Keuskupan Evreux.

Uskup Christian Nou Richard mengungkapkan bahwa tindakan pemecatan pendeta tersebut sudah mutlak.

Munyeshyaka, merupakan kepala paroki di Keuskupan Evreux, diskors oleh uskup pada Desember 2021 setelah dia dilaporkan mengaku sebagai ayah dari seorang anak laki-laki berusia 10 tahun “dari perselingkuhannya di Gisors.”

Ditahbiskan sebagai pendeta pada 1992, Munyeshyaka pada 1995 dituduh berpartisipasi dalam genosida terhadap suku Tutsi di Rwanda, termasuk pemerkosaan wanita dan eksekusi di gerejanya di Kigali.

Berdasarkan data PBB, diperkirakan sebanyak 800.000 orang menjadi korban pembantaian dalam kurun 100 hari antara April hingga Juli 1994.

Pengadilan Prancis membebaskan Munyeshyaka dari tuntutan pidana dalam kasus 20 tahun lalu pada 2015 karena kurangnya bukti substansial.

Pencopotan Munyeshyaka “tidak terkait” dengan tuduhan genosida, melainkan didasarkan pada kesimpulan penyelidikan terkait penangguhan pada 2021, demikian klarifikasi keuskupan, seperti dilansir dari La Croix.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *