Mahfud MD: Temui Kendala Identifikasi Buzzer, Masyarakat Diimbau Tidak Mudah Percaya Informasi di Internet
Jatimcenter.com – Menko Politik, Hukum dan Keamanan (Polhukam), Mahfud MD mengungkapkan bahwa terdapat sejumlah kendala untuk melakukan identifikasi buzzer yang kerap beraksi di sosial media.
Hal tersebut lantaran buzzer kerap kali melakukan serangan dengan target secara acak.
“Buzzer itu kan sulit diidentifikasi ya. Kadang kala setiap orang menjadi buzzer untuk siapa pun,” ujar
“Kadangkala A menjadi buzzer untuk menyerang B, besoknya sudah menyerang si C, dan itu silang. Jadi itu kalau semuanya dilarang, itu bisa ribuan, setiap hari orang disebut buzzer,” sambungnya.
Mahfud menekankan bahwa hingga saat ini masih belum ada yang bisa membuktikan para buzzer tersebut yang kerap kali diafiliasikan dengan tujuan tertentu serta terorganisir dan dibiayai oleh kelompok-kelompok tertentu.
“Yang disebut buzzer resmi yang katanya dibayar itu, itu selalu katanya-katanya. Ketika ditanya siapa yang bayar, siapa yang mengorganisir, masih belum ada yang bisa membuktikan juga,” tuturnya.
Mahfud menambahkan, hingga saat ini, pemerintah masih belum bisa melakukan tindakan terhadap buzzer-buzzer tersebut. Hal tersebut dipicu dapat menimbulkan potensi anggapan adanya tindakan membungkam kebebasan berpendapat.
“Kalau orang buat berita yang tidak sopan lalu di takedown lah istilahnya. Tetapi kan susah ya, kalau begitu nanti bisa dituntut juga, pemerintah yang melanggar UU ITE,” ucapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Mahfud juga telah memberikan himbauan kepada seluruh lapisan masyarakat untuk memiliki kesadaran agar tetap waspada dan tidak mudah percaya terhadap sejumlah informasi yang beredar di media sosial.
Kesadaran masyarakat harus ditingkatkan agar tidak mudah percaya dengan sejumlah berita yang beredar yang masih belum terverifikasi kebenarannya.
Selain itu, harus waspada terhadap sejumlah akun tidak jelas yang terkadang tiba-tiba muncul dan tiba-tiba menghilang.