InternasionalPeristiwa

Diduga Ada Tindakan Sabotase, Jaringan Pipa Gas di Laut Baltik Alami Kebocoran Ancam Krisis Energi Eropa

Jatimcenter.com – Benua Eropa tengah dilanda kelangkaan energi imbas dari perang yang berkecamuk antara Rusia dan Ukraina. Ditengah kelangkaan energi, telah terjadi kebocoran dua pipa gas Rusia di Laut Baltik yang termasuk dalam jaringan pipa Nord Stream.

Negara-negara Eropa sedang melakukan penyelidikan atas insiden tersebut,Jerman, Denmark dan Swedia menganggapnya sebagai serangan. Namun, tidak jelas siapa dalam dibalik kebocoran tersebut.

Menteri Ekonomi Robert Hubeck mengatakan kepada masyarakat bahwa kebocoran tersebut adalah serangan yang ditargetkan untuk melumpuhkan infrastruktur penting di Benua Eropa.

Menurut Jerman, kebocoran tersebut bukan disebabkan oleh fenomena alam atau material yang sudah ketinggalan zaman. Perdana Menteri Swedia dan Denmark mengatakan kebocoran gas tersebut merupakan hal yang jelas disengaja.

Ada beberapa informasi yang memungkinkan terjadinya sabotase. Namun, perdana menteri Belanda berbicara tentang sabotase tanpa memberikan bukti apa pun.

Kini Eropa mengalami krisis energi lantaran Rusia memotong pasokan gas ke Eropa setelah negara-negara Barat menjatuhkan sanksi kepada Rusia karena melakukan invasi Ukraina.

Rusia mengatakan potensi sabotase dan kebocoran informasi dapat merusak keamanan energi Eropa. Seorang pejabat senior Ukraina mengatakan kebocoran pipa gas adalah serangan Rusia untuk melumpuhkan Eropa. Namun, dia tidak bisa memaparkan bukti langsung.

“Kami melihat dengan jelas bahwa itu adalah tindakan sabotase, terkait dengan langkah selanjutnya di eskalasi situasi di Ukraina,” jelas PM Polandia, Mateusz Morawiecki.

Dalam konferensi pers, PM Swedia, Magdalena Andersson mengatakan bahwa telah terjadi dua ledakan dalam kebocoran pipa tersebut.

Pada konferensi pers, Perdana Menteri Swedia Magdalena Andersson memberikan konfirmasi telah terjadi dua ledakan akibat bocornya jaringan pipa tersebut.

Pada Senin, 26 September 2022, seismolog Denmark dan Swedia menemukan ledakan di lokasi kebocoran. Mereka dapat menerangkan bahwa sinyal yang diterima bukan dari gempa bumi, melainkan dari ledakan.

Kebocoran pipa Nord Stream menandai perang energi yang terjadi antara Eropa dan Rusia. Setelah Rusia terkena sanksi, ekonomi utama Barat menjadi tidak stabil. Kenaikan harga gas mendorong pencarian sumber pasokan alternatif.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *