Stadion Kanjuruhan Dibanjiri Karangan Bunga, Masyarakat Ikut Berkabung
Jatimcenter.com – Ungkapan belasungkawa datang dari berbagai lapisan masyarakat atas tragedi memilukan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.
Tragedi memilukan tersebut terjadi pasca pertandingan sepak bola antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya pada 1 Oktober 2022 lalu.
Karangan bunga, spanduk, dan ungkapan belasungkawa yang dibungkus pita hitam terkumpul pada beberapa titik lokasi di sekitar stadion Kanjuruhan. Tiga hari pasca kejadian tersebut, berbagai macam karangan bunga masih terus berdatangan memenuhi area Stadion Kanjuruhan.
Karangan bunga tersebut tidak hanya datang dari Malang Raya saja, melainkan dari berbagai kota sekitar Malang seperti Surabaya, Pasuruan, Probolinggo dan Kediri. Karangan bunga yang dikirimkan tersebut bertujuan untuk menunjukkan rasa empati atas tragedi tersebut.
Bahkan ada beberapa karangan bunga yang dikirimkan oleh Bonek Mania yang sudah sejak lama menjadi rival dalam dunia sepak bola tanah air.
Bunga-bunga ucapan belasungkawa berjejer dari berbagai kalangan dan pendukung sepak bola.
Para pecinta sepak bola berharap tragedi Kanjuruhan yang menewaskan ratusan orang ini bisa menjadi pelajaran yang berharga.
Sementara itu, kerusuhan meletus di Stadion Kanjuruhan usai pertandingan sepak bola Persebaya melawan tuan rumah Arema FC yang kalah dengan skor 3-2. Kerusuhan dimulai ketika suporter Arema FC, yang diduga kecewa dengan kekalahan timnya, turun ke lapangan dan mengejar pemain dan ofisial.
Petugas yang berusaha memukul mundur para suporter untuk keluar ke lapangan berujung melakukan penembakan gas air mata ke arah penonton yang ada pada tribun. Hal tersebut dilakukan karena massa dianggap anarkis dan dapat membahayakan keselamatan para pemain dan official.
Namun, para suporter yang panik lari berusaha melarikan diri dari serangan gas air mata, justru malah tertahan dan saling berhimpitan. Karena tindakan tersebut banyak juga yang terhimpit, terinjak-injak serta mengalami sesak nafas.