Tragedi Penembakan di Thailand, Kemenlu Pastikan Tidak Ada WNI jadi Korban
Jatimcenter.com – Permintaan donor darah dari Rumah Sakit Nong Bua Lamphu, Thailand meningkat tajam usai tragedi mengerikan yang terjadi di pusat penitipan anak. Dalam tragedi tersebut puluhan anak dilaporkan tewas, sedangkan beberapa lainnya mengalami luka-luka.
Peristiwa mengerikan tersebut terjadi pada Kamis, 6 Oktober 2022 itu membuat gempar warga sekitar. Hal tersebut karena suara ledakan diduga berasal dari kembang api, namun pada faktanya ledakan tersebut berasal dari senjata api.
Sebanyak 32 orang telah dinyatakan tewas, dengan 18 orang lainnya mengalami luka-luka dan menjalani perawatan intensif. Belakangan diketahui bahwa pelaku penembakan keji tersebut merupakan mantan anggota polisi yang diberhentikan lantaran tersandung kasus narkoba.
Jubir Kepolisian Thailand mengatakan sebelum penembakan terjadi, pelaku masih menjalani proses persidangan atas tuduhan keterlibatan dalam kasus narkoba.
Tak hanya anak-anak, empat orang staf termasuk guru yang sedang hamil juga menjadi korban dalam peristiwa naas tersebut. Kejadian penembakan tersebut bermula saat pria tersebut mendatangi pusat penitipan anak pada pukul 13.00 waktu setempat.
Pria bernama Panya Kamrab setelah melakukan penembakan lalu melarikan diri dengan mengendarai pick up warna putih. Setelah itu menembak istri dan anaknya sebelum akhirnya memutuskan untuk mengakhiri hidupnya.
Perdana Menteri Jenderal Prayut Chan-ocha turut menyampaikan belasungkawa terhadap keluarga korban yang tewas dalam kejadian tersebut.
Sedangkan pihak Kementerian Luar Negeri Indonesia sudah mengkonfirmasi bahwa tidak ada WNI yang menjadi korban dalam peristiwa naas tersebut.
“KBRI Bangkok sudah berkoordinasi dengan Kemlu Thailand serta berkomunikasi dengan simpul masyarakat WNI, hingga saat ini tidak terdapat informasi adanya WNI yang menjadi korban peristiwa penembakan di Distrik Nong Bua, Provinsi Lamphu Thailand,” kata Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemlu Judha Nugraha.
Beberapa rekaman video amatir beredar di media sosial memperlihatkan jasad korban ditutupi oleh lembaran lembaran koran, dengan jasad anak-anak tergeletak bersimbah darah.