Gelaran KTT G20 Membawa Dampak Positif, Pendapatan UMKM di Bali Meroket Hingga Rp 3,294 miliar
Jatimcenter.com – Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Arif Rahman Hakim mengatakan dari seluruh rangkaian acara presidensi G20 Indonesia dapat mendongkrak perekonomian UMKM.
“Dari berbagai rangkaian acara Presidensi G20 mulai dari main events hingga side events yang berlangsung dari 1 Desember 2021, hingga saat ini dengan jumlah 438 events, diperkirakan meningkatkan omzet beberapa pelaku UMKM,” ungkap Arif.
Pada acara pendukung dengan tajuk “Future SMEs Village” Arif menjelaskan bahwa Kementerian Koperasi UKM, SMESCO Indonesia, dan Kementerian Pariwisata berhasil mendapatkan total penjualan pada UMKM sebesar Rp 3,294 miliar.
Kemudian pada acara pameran produk UMKM yang diadakan di beberapa Hotel di Bali, seperti Hotel Melia, Conrad, Stone, Courtyard, Merusaka, mencatat penjualan UMKM senilai Rp63.267.750..
“Sehingga tercatat sementara total sales UMKM pada kegiatan side events tanggal 10-18 November 2022 tersebut adalah sebesar Rp3.357.579.072,” katanya.
Tak hanya itu, salah satu pusat perbelanjaan oleh-oleh Krisna Bali juga mendapatkan peningkatan sebesar 60 persen imbas positif dari acara Presidensi G20 Indonesia.
Pemilik ragam anyaman bambu dengan jenama Maikubi Tigawasa, I Gede Guntur Juniarta juga turut mendapatkan dampak positif dari Presidensi G20 Indonesia, dimana penjualannya mengalami peningkatan sebesar 20 persen.
Industri rumahan dengan produk kreasi tas dengan bahan pewarna lam, Dinz Handmade juga menjadi favorit para delegasi G20.
Sebelumnya, rata-rata omset yang didapatkan para pelaku usaha UMKM dalam perbulannya mencapai Rp20-25 juta, namun sejak pergelaran acara Presidensi G20 Indonesia tersebut omzet tersebut bisa dirasakan hanya dalam waktu seminggu.
Kegiatan yang melibatkan UMKM terbukti mampu menyerap tenaga kerja sekitar, diperkirakan 33.000 tenaga kerja baru dapat terserap dalam beberapa sektor dan mendongkrak nilai investasi dalam negeri.
Sejak awal rangkaian kegiatan Presidensi G20 Indonesia telah digelar pada Desember 2021. Pemerintah telah melakukan koordinasi dengan pelaku usaha, masyarakat dan stakeholder.
Tentunya hal tersebut menjadi faktor utama atas keberhasilan penyelenggaraan seluruh rangkaian acara Presidensi G20 hingga sesi penutupan.