Kesehatan

Waspada ! Bahaya Mengkonsumsi Es Teh Manis Berlebihan, Bisa Memicu Penyakit Kronis

Jatimcenter.com – Minuman es teh manis merupakan minuman yang primadona paling populer di Indonesia. Hal tersebut terbukti, es teh dapat ditemui pada pedagang kaki lima hingga restoran bintang lima.

Jika Anda penggemar es teh, mungkin ini saatnya untuk mulai memikirkan alternatif minuman yang lebih sehat. Dengan mengkonsumsi es teh tanpa gula terbukti bisa menjaga asupan gula berlebih dalam tubuh.

“Sebenarnya es teh tawar tanpa gula boleh dikonsumsi, minuman jenis apa saja kalau dengan gula banyak, diimbau jangan,” terang dokter Debra Sarah Annetta

Dokter memberikan penjelasan tentang kemungkinan efek samping dari seseorang ketika mengkonsumsi gula berlebih.

Konsumsi gula yang berlebihan juga dapat menyebabkan penyakit serius seperti diabetes, sehingga kesadaran harus dimunculkan sedini mungkin sebagai tindakan pencegahan. Penderita diabetes memerlukan pemantauan dan pengobatan khusus secara teratur untuk mengendalikan penyakitnya serta mencegah penyakit semakin parah.

“Ke dokter agar bisa diatur konsumsi obat-obatannya, baik dosis dan jenis obatnya, jika perlu akan disarankan pakai insulin,” imbuh Debora.

Di Indonesia, ketentuan batasan asupan gula harian yang dianjurkan tertulis dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 30 Tahun 2013, dimana konsumsi gula pada orang dewasa maksimal adalah 50 gram atau empat sendok makan per hari.

Batasan asupan gula tersebut berguna bagi tubuh untuk menghindari risiko hipertensi, stroke, diabetes, dan serangan jantung.

Konsumsi gula berlebih dalam tubuh, selain menyebabkan kemunculan penyakit yang cukup kronis hal tersebut juga dapat mempengaruhi metabolisme dalam tubuh. Salah satu efek metabolisme tubuh yang kacau adalah mudah untuk bertambah berat badan dan sulit untuk menurunkan berat badan, sulit untuk berhenti makan, infeksi gigi dan gusi, peningkatan risiko kanker,

Selain itu, mengkonsumsi makanan dan minuman yang mengandung gula di atas batas yang ditentukan dapat meningkatkan risiko komplikasi jangka panjang seperti penyakit kardiovaskular, kerusakan saraf, katarak, infeksi ginjal dan kulit.

“Sebenarnya konsumsi gula pada minuman tidak berefek langsung pada jantung. Dia merusak jantung kita melalui efek lain yaitu regulasi gula dalam darah,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *