HukumInternasional

Demo Solidaritas Kematian Mahsa Amini Berujung Ricuh, Kepolisian Paris Gunakan Gas Air Mata

Jatimcenter.com – Ratusan warga Prancis melakukan demonstrasi di depan kedutaan besar Iran pada Minggu, 25 September 2022 kemarin.

Pihak Kepolisian menerjunkan pasukan anti huru-hara dan menggunakan gas air mata untuk mengurai masa yang melakukan demo tersebut.

Selain itu, demonstrasi digelar di depan kedutaan besar Iran di London, Inggris. Para pengunjuk rasa Inggris melakukan tindakan anarkis bahkan mencoba menerobos penghalang yang melindungi kedutaan Iran.

Sementara itu, di Paris, Prancis, para pengunjuk rasa menggelar aksi demonstrasi selama dua hari berturut-turut. Hal tersebut buntut atas kematian Marsha Amini, yang ditangkap dan dianiaya oleh polisi moral Iran beberapa waktu lalu. Aksi tersebut digelar sebagai bentuk solidaritas terhadap aksi protes di Iran.

Demonstrasi awalnya berjalan dengan damai pada saat di alun-alun Trocadero di pusat ibukota. Beberapa pengunjuk rasa meneriakkan seruan “Matilah Republik Islam” dan slogan-slogan yang diperuntukan kepada Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei.

Polisi dengan baju besi anti huru hara lengkap, didukung oleh barisan van,disiagakan untuk menghalangi jalan para pengunjuk rasa ketika mereka berusaha merangsek masuk kedutaan Iran tidak jauh dari situ.

Polisi menggunakan gas air mata untuk membubarkan demonstran. Polisi Paris mengkonfirmasi dalam sebuah pernyataan bahwa gas air mata digunakan untuk meredakan kerusuhan para demonstran yang mendekati kedutaan Iran. Polisi menggunakan gas air mata untuk menghalau massa demonstran.

Mereka mengatakan sekitar 4.000 orang telah berkumpul untuk demonstrasi. Satu orang ditangkap karena dianggap sebagai provokator dan satu petugas terluka ringan

Selain itu para aktivis juga murka lantaran Presiden Emmanuel Macron dan Presiden Iran Ebrahim Rais melakukan pertemuan di sela-sela Sidang Umum PBB pekan lalu.

“Polisi menggunakan gas air mata untuk membubarkan pengunjuk rasa Iran di Paris dalam upaya untuk melindungi kedutaan Republik Islam,” kata aktivis hak-hak perempuan Iran yang berbasis di AS Masih Alinejad di Twitter.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *