InternasionalPeristiwa

Ukraina Kehilangan 4 Wilayah Akibat Invasi Rusia, Majelis Umum PBB Adakan Pertemuan

Jatimcenter.com – Beberapa waktu lalu, Ukraina kehilangan empat wilayah pasca invasi oleh Rusia. Hal ini menjadi perhatian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Majelis Umum PBB akan mengadakan pertemuan yang membahas tentang rancangan resolusi yang mengecam pencaplokan empat wilayah Ukraina oleh Rusia.

Hingga saat ini kekuatan besar negara-negara Barat berusaha melakukan embargo kepada pihak Rusia. Salah satu upaya adalah membawa ke Majelis Umum PBB.

Dalam forum tersebut terdiri dari 193 negara anggota memiliki masing-masing satu suara untuk melakukan pemblokiran dan sanksi terhadap Rusia.

“Ini sangat penting,” kata Olof Skoog, sebagai duta besar Uni Eropa untuk PBB, menyusun naskah itu bekerja sama dengan Ukraina dan negara-negara lain.

“Kecuali sistem PBB dan masyarakat internasional melalui Majelis Umum bereaksi terhadap upaya ilegal semacam ini, maka kita akan berada di tempat yang sangat, sangat buruk,” terangnya kepada awak media.

Rancangan resolusi tersebut mengutuk upaya pencaplokan ilegal Rusia atas wilayah Ukraina, yakni Donetsk, Luhansk, Zaporizhzhia, dan Kherson menyusul ‘referendum’ dan memberikan ketegasan bahwa tindakan tersebut tidak memiliki kekuatan di bawah hukum Internasional.

Salah satu kampanye yang dilakukan adalah semua negara, organisasi dan lembaga internasional untuk tidak memberikan dukungan dalam tindakan invasi tersebut. Selain itu juga menuntut penarikan pasukan Rusia dari Ukraina.

Sebagai respon, Rusia telah menyurati kepada semua negara anggota PBB dengan menyerang delegasi Barat atas tindakan yang dilakukan tidak memiliki perlindungan di hukum internasional dan bertentangan dengan prinsip-prinsip PBB.

“Mereka hanya mengejar tujuan geopolitik mereka sendiri,” kata surat yang ditandatangani oleh duta besar Rusia Vassily Nebenzia.

Dia mengecam ‘tekanan besar’ yang dia katakan Amerika Serikat dan sekutunya ditempatkan di negara-negara anggota lainnya.

Salah satu contoh yang digunakan untuk mengatasi situasi tersebut adalah Majelis Umum melakukan pemungutan suara secara rahasia. Hal tersebut bertujuan untuk menghindari ketegangan yang nantinya semakin meluas.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *