Buntut Kematian Mahsa Amini, AS Desak Keluarkan Iran Dari Komisi Perempuan PBB
Jatimcenter.com – Kamala Harris, Wakil Presiden Amerika Serikat mengatakan bahwa akan mengeluarkan Iran dari Komisi Status Perempuan (CSW) imbas dari penolakan terhadap hak-hak perempuan serta tindakan brutal terhadap protes keras yang membela perempuan.
Selama bergabung dengan CSW PBB, Iran telah berpartisipasi selama empat tahun. Agenda CSW PBB pada umumnya setiap tahun mengadakan pertemuan yang bertujuan untuk mendukung kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan.
“Amerika Serikat percaya bahwa tidak ada negara yang secara sistematis menyalahgunakan hak-hak perempuan dan anak perempuan harus memainkan peran dalam badan internasional atau PBB mana pun yang bertugas melindungi hak-hak yang sama ini,” ungkap Harris dalam pernyataannya dikutip dari Reuters, Kamis, 3 November 2022
Sejak tewasnya aktivis perempuan Iran, Mahsa Amini, Iran bertubi-tubi mendapat protes keras khususnya dari kaum perempuan. Protes yang sering disuarakan tersebut telah berubah menjadi pemberontakan rakyat Iran dari semua lapisan masyarakat.
“Iran telah menunjukkan melalui penolakannya terhadap hak-hak perempuan dan tindakan brutal terhadap rakyatnya sendiri bahwa tidak layak untuk bertugas di Komisi ini,” kata Harris.
Beberapa waktu lalu, AS bersama Albania telah mengadakan pertemuan informal Dewan Keamanan PBB. Pertemuan tersebut menyoroti protes di Iran yang terjadi lantaran kematian seorang aktivis wanita muda setelah ditahan polisi moral.
Selain itu, pada pertemuan tersebut bertujuan untuk mencari cara untuk melakukan investigasi independen yang kredibel terhadap pelanggaran hak asasi manusia Iran.
Merespon hal tersebut, Duta Besar Iran untuk PBB Amir Saeid Iravani melayangkan tuduhan kepada AS lantaran telah mencoba ikut campur pada urusan dalam negeri Iran. Ia menyampaikan kepada negara-negara anggota PBB untuk mendesak agar tidak menghadiri pertemuan Komisi Status Perempuan PBB.
Hingga saat ini, Anggota Komisi Status Perempuan PBB telah dipilih oleh 54 anggota Dewan Ekonomi dan Sosial PBB (ECOSOC) yang juga mempromosikan kerjasama internasional pada bidang ekonomi, sosial, budaya, kesehatan, dan masalah terkait lainnya.