Polemik Larangan Ibadah Natal di Bogor, Pihak Polri Klarifikasi Ungkap Izin dan Perjanjian yang Dicurangi
Jatimcenter.com – Imbas viralnya video yang menyatakan pelarangan ibadah Natal di sebuah rumah warga yang berlokasi di kawasan Cilebut, Kabupaten Bogor Jawa Barat membuat pihak Polri angkat bicara memberikan klarifikasi.
Berdasarkan keterangan dari Kapolres Bogor AKBP Iman Imanuddin mengungkapkan tidak ada unsur diskriminasi atau intoleransi, sebagaimana narasi telah ditudingkan beredar luas di sosial media.
Namun, AKBP Iman mengungkapkan bahwa tindakan penyelenggaraan ibadah tersebut yang telah menyalahi perjanjian dan izin pada wilayah setempat.
“Pada hari Minggu tanggal 25 Desember 2022, salah satu warga akan menyelenggarakan ibadah Natal dengan mendatangkan jemaat dari luar daerah dan mengklaim bahwa tempat tersebut adalah gereja,” kata Iman, dalam keterangan resminya, Selasa, 27 Desember 2022.
Imam mengungkapkan bahwa rumah tersebut tidak memiliki izin untuk dijadikan rumah ibadah, terlebih digunakan untuk menampung banyak jemaat yang berasal dari luar daerah.
Hal tersebut membuat warga di sekitar kediaman memberikan reaksi kontra terkait tindakan tersebut. Lantaran kesepakatan awal hanya digunakan untuk ibadah Natal satu keluarga.
Pelanggaran kesepakatan tersebut yang dinilai tidak bisa diterima oleh warga setempat. Warga juga menyinggung terkait pentingnya perizinan apabila hendak menggunakan hunian rumah menjadi rumah ibadah.
Merespon hal tersebut, pihak kepolisian ikut turun bersama TNI untuk mencegah eskalasi konflik di lokasi. Selain itu pihak kepolisian juga segera melakukan tindakan mediasi antara kedua belah pihak yang berselisih paham.
“Dengan adanya kejadian tersebut, kami melakukan mediasi dan pendekatan terhadap warga, serta melakukan pengamanan kegiatan,” ucap dia.
Sebelumnya, video viral beredar di internet hingga membelah masyarakat ke dalam kelompok pro kontra.
Video ini tergolong sensitif sebab ada kecenderungan narasi yang ingin menunjukkan adanya diskriminasi SARA, dalam hal ini agama minoritas.
Pasalnya, di dalam rekaman tersebut, terlihat sekelompok orang diduga warga setempat berdiri di sebuah gang kecil di kawasan permukiman dengan wajah-wajah tegang saling berselisih.
Di dalam video juga terlihat beberapa petugas, dari Satpol PP, TNI, sampai kepolisian setempat yang tampak hendak melerai dan mengamankan warga.