Raja Belanda Sampaikan Permintaan Maaf Atas Tindakan Penjajahan, Akui Ada Tindakan yang Melanggar Kemanusiaan
Jatimcenter.com – Perdana Menteri Belanda Mark Rutte telah menyampaikan permohonan maaf secara resmi atas nama negara Belanda terkait penjajahan yang pernah dilakukan pada masa lalu.
Permintaan maaf yang disampaikan oleh Mark Rutte pada 20 Desember 2022 lalu juga disambut oleh Raja Belanda Willem Alexander.
Willem Alexander turut menyampaikan permintaan maaf dalam pidato natalnya pada Minggu, 25 Desember 2022.
“Tidak seorang pun saat ini memikul tanggung jawab atas tindakan tidak manusiawi yang dilakukan terhadap kehidupan pria, wanita, dan anak-anak,” kata Willem Alexander, saat berbicara di istana Huis ten Bosch di Den Haag.
“Tapi dengan jujur menghadapi masa lalu kita bersama dan mengakui kejahatan terhadap kemanusiaan yang merupakan perbudakan, kita meletakkan dasar untuk masa depan bersama – masa depan di mana kita berdiri melawan semua bentuk modern dari diskriminasi, eksploitasi dan ketidakadilan. Permintaan maaf yang ditawarkan oleh pemerintah adalah awal dari perjalanan panjang,” tambahnya
Seperti yang telah diketahui, pada abad ke-16 dan ke-17 Kerajaan Belanda yang dalam masa tersebut memasuki zaman keemasan dengan membawa 600.000 orang Afrika dibawah tindakan perbudakan.
Raja Willem Alexander mengungkapkan bahwa masalah tersebut tentunya menjadi perhatian khusus dari pihak keluarga kerajaan.
Sebelumnya, Mark Rutter telah mengungkapkan bahwa Belanda juga turut memikul tanggung jawab atas penderitaan yang telah diterima oleh para korban perbudakan.
Termasuk para budak yang dikomodifikasi, dieksploitasi dan diperdagangkan atas nama Belanda.
“Memang benar tidak ada yang hidup hari ini yang menanggung kesalahan pribadi atas perbudakan. Tetapi negara Belanda memikul tanggung jawab atas penderitaan luar biasa dari mereka yang diperbudak, dan keturunan mereka,” katanya, dikutip pada Selasa, 20 Desember 2022.
Kemudian, Mark Rutte menyampaikan permohonan maaf terkait perbudakan yang telah terjadi di masa lalu yang dilakukan oleh Belanda.
“Hari ini, atas nama pemerintah Belanda, saya meminta maaf atas tindakan negara Belanda di masa lalu,” ujarnya melanjutkan.