Pesawat Luar Angkasa Soyuz Rusak, 3 Astronot Terjebak di Stasiun Luar Angkasa Akan Segera Dievakuasi Rusia
Jatimcenter.com – Pesawat ruang angkasa milik Rusia telah berhenti di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) usai mengalami kerusakan sejak September 2022 lalu.
Tiga astronot dilaporkan masih terjebak di dalamnya dan hingga kini masih belum pulang ke bumi. Merespon hal tersebut, Badan Antariksa Rusia akan mengirimkan kapsul Soyuz kosong ke ISS pada Februari 2023 mendatang.
Hal tersebut dilakukan untuk menggantikan ruang angkasa yang telah rusak yang hingga kini masih bersandar di ISS.
Manajer program stasiun luar angkasa di NASA, Joel Montalbano, mengungkapkan bahwa Soyuz berikutnya akan dijadwalkan terbang pada Maret 2023 mendatang. Jadwal itu jatuh lebih awal dari perkiraan sebelumnya.
Pengiriman Soyuz tersebut dilakukan usai pesawat yang sebelumnya memuntahkan partikel putih tersebut mengalami kebocoran. Hal tersebut dikhawatirkan dapat berakibat langsung pada pesawat menjadi terlalu panas saat kembali ke Bumi.
Melansir The New York Times, tiga astronot yang membawa Soyuz milik Rusia tersebut antara lain Sergey Prokopyev dan Dmitriy Petelin dari Rusia, serta Frank Rubio dari NASA.
Ketiganya dijadwalkan kembali ke Bumi pada Maret mendatang, namun mereka harus tetap berada di orbit lebih lama, usai insiden kebocoran tersebut.
Soyuz berikutnya yang akan diterbangkan akan diluncurkan dengan kursi kosong pada 20 Februari 2023 mendatang. Setelah mencapai ISS, Soyuz akan mendarat ke Bumi tanpa penumpang, pesawat tersebut akan mendarat di Kazakhstan dengan membawa beberapa eksperimen dan kargo.
Para astronot yang kini berada di ISS masih terus mempelajari area yang rusak. Berdasarkan perkiraan beberapa analisis, suhu dapat naik hingga 100 derajat lebih panas. Hal tersebut dapat berpengaruh pada keselamatan astronot dan kerusakan instrumen.
Ada banyak risiko yang kini harus dihadapi oleh tiga astronot tersebut sebelum Soyuz pengganti tiba. Namun pakar menyebut kru tidak perlu terburu-buru pulang, lantaran sistem masih beroperasi dengan baik.
Astronot yang masih berada di stasiun antariksa menyebut mereka akan meminimalkan kebocoran. Namun dalam situasi darurat, mereka akan tetap kembali ke Bumi dengan Soyuz yang rusak tersebut.