Tak Mau Lagi Kecolongan, PPATK Lakukan Pemantauan Pada Aliran Dana Illegal Dalam Peserta Pemilu 2024
Jatimcenter.com – Pusat Pelaporan Analisis dan Transaksi Keuangan (PPATK) melakukan pemantauan sebagai bentuk antisipasi aliran dana pemilu dengan sumber yang tidak jelas.
Salah satu sumber aliran dana yang diawasi adalah dana dari tindakan kejahatan lingkungan seperti pembalakan liar hingga aktivitas tambang ilegal.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Kepala PPATK Ivan Yustiavandana usai menghadiri rapat koordinasi di Hotel Sultan, Jakarta pada Kamis, 19 Januari 2023.
“Dalam beberapa kasus lama memang kita melihat ada sumber-sumber yang berasal dari aktivitas pembalakan liar, illegal mining, illegal logging, ilegal fishing, yang lari ke banyak kepentingan. Termasuk juga untuk pendanaan terkait politik,” ungkap Ivan.
Merespon hal tersebut, Ivan mengungkapkan bahwa pihaknya telah melakukan koordinasi dengan berbagai stakeholder untuk mencegah masuknya pendanaan ilegal tersebut.
“Kita melihat ada kecenderungan yang sama. Itu lah yang harus kita koordinasikan, bagaimana mencegah agar aktivitas pemilu tidak dibiayai dari sumber-sumber ilegal. Itu yang kita antisipasi,” tegasnya.
Menurut Ivan, beberapa transaksi untuk pembiayaan politik bahkan diduga bersumber dari pihak-pihak terdakwa atas skema tindak pidana tambang ilegal, ataupun penjarahan kayu ilegal.
“Begitu kita lihat aliran transaksinya, itu terkait dengan pihak-pihak tertentu, yang secara kebetulan mengikuti kontestasi politik. Itu lah kemudian berdasarkan aliran dana, kita sebutkan ada upaya pembiayaan yang diperoleh dari tindak pidana,” tuturnya.
Tak ingin kecolongan seperti periode sebelumnya, PPATK mengungkapkan komitmen tegas untuk melakukan pemantauan pada seluruh aliran dana dalam masa kampanye mendatang.
“Semua kita pantau, dan akan dilihat, karena itu jadi tanggung jawab kita semua,” ucapnya.
“Artinya kita ingin mencoba integritas sistem pemilu ini terjamin, khususnya jangan sampai pembiayaan itu mempengaruhi pemilu. Jadi pemilu ini adu visi dan misi, bukan adu capital, bukan adu uang,” tukasnya.