Perang Perebutan Kekuasaan Berkecamuk di Sudan, PBB Merasa Frustasi Konflik Tak Kunjung Berhenti
Jatimcenter.com – Konflik yang terjadi di Sudan membuat PBB merasa frustasi akibat perang tersebut terus berkecamuk.
Pertempuran di Sudan telah pecah sejak pertengahan April 2023. Perang tersebut diduga kuat berasal dari perebutan kekuasaan pemerintahan antara tentara militer dengan pasukan paramiliter RSF.
Awal mula timbul konflik tentara sudan dengan RSF terjadi semenjak Kamis, 13 Oktober 2021, saat tentara Sudan menyatakan bahwa gerakan RSF dianggap ilegal.
Pada Oktober 2021, Sudan mengalami krisis politik ketika militer menggulingkan pemerintahan transisi yang dipimpin oleh Perdana Menteri Abdalla Hamdok.
Pertempuran tersebut pun terus berlangsung dan pada Kamis, 27 April 2023, tentara Sudan dan kelompok RSF sepakat untuk memperpanjang gencatan senjata selama 72 jam sejak gencatan senjata sebelumnya berakhir. Namun, kekerasan kembali terjadi.
“Situasi itu sangat mengecewakan bagi PBB serta menghancurkan dan tragis bagi rakyat Sudan yang berusaha pergi menyelamatkan diri, mendapatkan makanan, dan memperoleh bantuan kemanusiaan,” kata juru bicara PBB, Stephane Dujarric.
Stephane Dujarric memberikan peringatan keras kepada pemimpin Sudan untuk mementingkan kepentingan rakyatnya. Pasalnya, hingga saat ini sudah ada ratusan korban yang meninggal dunia dan ribuan orang berusaha menyelamatkan diri.
Semakin tingginya tensi yang terjadi di Sudan membuat sejumlah negara melakukan evakuasi terhadap warganya untuk kembali ke negara asal. Sejumlah negara yang melakukan evakuasi diantaranya Indonesia, Amerika dan Arab Saudi.