InternasionalPeristiwa

Konflik Bersenjata Berkecamuk di Sudan, UNICEF : 190 Anak Tewas dan Pekerja Kemanusiaan Turut Diserang

Jatimcenter.com – Situasi Sudan yang tengah dilanda perang saudara cukup memilukan. Berdasarkan data dari UNICEF terdapat 190 anak tewas serta 1.7000 lainnya luka-luka akibat terlibat dalam pertempuran tersebut.

Berdasarkan laporan dari UNICEF, anak-anak yang tinggal di Sudan terjebak dalam situasi membahayakan yang dapat sewaktu-waktu mengancam nyawa mereka. Meski demikian, UNICEF mengaku sebagian besar keluarga memilih mengungsi ke wilayah aman.

Selain itu, UNICEF juga menyinggung terkait pihak-pihak yang berperang juga malah melakukan penyerangan terhadap pekerja kemanusiaan, termasuk kendaraan serta barang-barang dijarah.

Akibat aksi penjarahan tersebut, sejumlah layanan kesehatan, nutrisi, air bersih serta sanitasi yang mestinya digunakan untuk anak-anak menjadi terhambat.

Kini, UNICEF menyuarakan seruan agar pihak-pihak yang bertikai, SAF dan RSF untuk mematuhi hukum internasional. Salah satunya, mereka harus memastikan misi kemanusiaan dapat dijalankan dengan aman untuk mendukung warga sipil yang membutuhkan.

Sebelumnya, Duta Besar Sudan untuk Indonesia, Yassir Mohamed Ali telah membeberkan klaim bahwa kerusuhan yang terjadi di negaranya bukan perang saudara, melainkan tindakan pembelaan diri untuk memberantas pemberontak bersenjata.

Dalam hal ini, Pasukan Dukungan Cepat (RSF) disebut sebagai kelompok yang berupaya mengkudeta pemerintahan resmi di Sudan.

Perilaku kelompok RSF dituding menjadi penanggung jawab dalam sejumlah aksi kejam untuk merebut pimpinan sah di Sudan. Hal tersebut membuat pasukan militer sudan (SAF) melawan aksi pemberontakan RSF.

Meskipun akibatnya, semua lokasi strategis di Ibu Kota Sudan, Khartoum dalam sekejap berubah menjadi zona perang antara SAF melawan RSF.

“Ini lebih merupakan tindakan yang tak terhindarkan oleh SAF terhadap kelompok pemberontak bersenjata yang berupaya melakukan kudeta untuk merebut kekuasaan,” ujar Yassir Mohamed Ali dalam pernyataan beberapa waktu lalu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *