Sejumlah Jemaah Haji Indonesia Menderita ISPA, Cuaca Tak Menentu Serta Kecapean Menjadi Penyebab
Jatimcenter.com – Sebanyak 37.309 jemaah haji yang pindah dari Madinah ke Mekah terdeteksi sebagai jamaah beresiko tinggi. Sebagian besar jamaah dilaporkan telah menderita infeksi saluran pernafasan akut (ISPA)
Hal tersebut diduga menjadi pemicu angka kematian pada minggu pertama menjadi tertinggi jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Tak hanya usia lanjut usia, kategori resiko tinggi juga ditentuntukan karena komorbid.
Berdasarkan keterangan dari Kepala Seksi Kesehatan Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Mekkah dr. Ardjuna mengungkapkan bahwa data tersebut berasal dari 96 kloter yang pindah dari Madinah ke Mekah dalam tujuh hari pertama.
Berdasarkan data, rata-rata jamaah beresiko tinggi juga memiliki komorbid yang menjadi pemicu penyakitnya kambuh dan semakin parah akibat cuaca ekstrim.
Menurut data Siskohatkes, hingga saat ini terdapat tambahan sekitar 14.26 orang ke Mekah dari Madinah maupun Jeddah.
Ditambah dengan mereka telah tiba lebih dahulu di Mekah, sekitar 73.99 persen masuk kategori resiko tinggi.
Data pelayanan kotler mengungkap, penyakit tertinggi yang menjangkit para jamaah adalah ISPA, hipertensi, serta kekalahan. Adapun yang wafat paling banyak mengalami serangan jantung.
Ardjuna menambahkan tindakan pencegahan yang paling mudah adalah mengkonsumsi air minum tanpa harus menunggu haus.
Kepala KKHI Mekkah Edy Supriatna mengatakan, evakuasi jemaah sakit dari Madinah ke Mekah sudah berlangsung tiga hari terakhir. Mereka adalah jamaah yang tertinggal dari kloternya dan tidak bisa sama-sama bertolak ke Mekah karena tengah dirawat di KKHI Madinah.
“Kami sudah siap menerima pasien tersebut. Akan dirawat sampai kondisinya stabil, dan jika sudah pulih akan dikembalikan ke kloter masing-masing,” katanya.