InfrastrukturPeristiwa

Warga Gelar Protes Imbas Truk Muat Tanah Proyek Tol Japek II Selatan Dilakukan Hingga Tengah Malam

Jatimcenter.com – Sejumlah masyarakat melakukan blokade proyek Tol Jakarta-Cikampek II Sisi Selatan yang berada di wilayah Bojongmangu, Kabupaten Bekasi. Aksi tersebut terjadi pada Selasa, 6 Juni 2023. Sejumlah warga merasa jengah lantaran pengerjaan proyek tak kenal waktu.

Selain itu, kontraktor sempat menjanjikan akan memberikan sejumlah uang kompensasi, namun hal tersebut hanya janji belaka. Alhasil, sejumlah warga yang mayoritas ibu-ibu tersebut menggelar demonstrasi.

Salah seorang warga, Inem (60) mengungkapkan bahwa proyek pembangunan tol tersebut tidak tahu waktu. Proses pengerjaan proyek sejak pagi hingga malam. Sejumlah warga merasa terganggu dengan aktivitas proyek tersebut.

Selain itu, lalu lalang truk yang melintas di dekat area perkampungan warga juga cukup mengganggu. Puluhan truk dengan muatan tanah melintas dari pagi hingga malam pukul 11 malam.

Unjuk rasa ini dilakukan warga di Jalan Sukamukti, Bojongmangu. Titik ini yang dilintasi Tol Jakarta-Cikampek II Sisi Selatan. Setiap hari, truk dari arah timur menyeberangi Jalan Sukamukti dengan membawa material proyek, mayoritas tanah.

Dengan meluapkan kekesalan, para warga memberhentikan seluruh truk yang melintas. Selain itu sejumlah ban bekas juga dipasang guna menghalangi akses truk.

Selain merasa terganggu, warga juga khawatir lalu lintas truk dapat membuat tanah sekitar kampung bergetar. Warga merasa was-was getaran truk dapat membuat rumah mereka rusak. Terlebih dengan intensitas tinggi truk yang keluar masuk setiap hari.

Hal serupa dikeluhkan warga lainnya, Eneng (50). Pekerjaan proyek dan lalu lalang truk turut mengganggu aktivitas warga. Selain bising dan membuat bangunan bergetar, melintasnya truk menyisakan tanah di badan jalan. Kondisi jalan pun licin karena aspal yang tertutup tanah merah.

Kekesalan ini, kata dia, sudah dirasakan warga sejak beberapa bulan lalu. Namun, warga masih mencoba sabar lantaran dijanjikan bakal diberi uang kompensasi atas gangguan yang ditimbulkan. Sayangnya, uang yang dijanjikan itu tidak kunjung ditepati.

Untuk itu, warga berharap janji uang kompensasi itu segera direalisasikan. Mereka juga mendesak jam operasional truk dibatasi hingga sore hari dan tanah yang berceceran turut dibersihkan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *