Kemenag Tingkatkan Penyelenggaraan Ibadah Haji Tahun Depan, Proses Desain Ulang Segera Dilakukan
Jatimcenter.com – Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama, Hilman Latief mengungkapkan telah melakukan kajian terhadap sejumlah hal teknis.
Hal tersebut dilakukan guna mendesain ulang skenario penyelenggaraan ibadah haji pada tahun tahun mendatang agar terus berubah ke arah yang lebih baik.
Hilman menyampaikan pernyataan tersebut saat melakukan peninjauan pada proses pemulangan jemaah di Bandara Internasional King Abdul Aziz Jeddah pada Selasa, 18 Juli 2023.
“Kami mempelajari banyak hal terkait skenario untuk penataan dan perbaikan penyelenggaraan haji tahun-tahun berikutnya,” ujar Hilman Latief seperti dikutip dari laman resmi Kemenag, Kamis, 20 Juli 2023.
Sejumlah teknis terkait penyelenggaraan haji akan dikaji serta diatur ulang. Ada beberapa hal yang menjadi sorotan, pertama terkait keberangkatan serta kepulangan jemaah.Hilman menilai bahwa hal tersebut berkaitan erat dengan pengaturan ritme jadwal penerbangan.
“Soal kepulangan dan keberangkatan, saat ini tim kami sedang mereka-reka jadwal pesawat dan ritmenya, mau bagaimana? landai di awal, tinggi di tengah, landai di belakang, rata, atau kah naik turun itu ritmenya? sedang kita pelajari,” terangnya.
Kedua, yakni berkaitan dengan durasi waktu jemaah tinggal di Makkah dan Madinah. Terkait hal tersebut, Hilman mengaku bahwa pihaknya mendapatkan amanah khusus dari Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas untuk melakukan kajian ulang.
Menag berharap bahwa lama tinggal jamaah di Saudi Arabia dapat dipersingkat, tentunya dengan tetap mengacu pada regulasi yang berlaku di Arab Saudi.
“Sebagaimana amanah dari bapak Menag, kami Ditjen PHU, diminta mendesain ulang tentang lama masa tinggal jamaah di Madinah dan di Makkah. Syukur-syukur bisa diperpendek. Tapi semua itu tergantung dengan regulasi yang ada di Saudi Arabia,” kata Hilman menjelaskan.
Ketiga, terkait pelayanan jamaah di masa puncak haji atau Armina (Arafah, Muzdalifah, dan Mina) yang menurutnya menjadi layanan utama harus diatur ulang agar dapat menjadi lebih maksimal dan efisien.
Untuk menindaklanjuti hal tersebut, pihaknya juga akan melakukan pembentukan tim khusus dan akan terus menjalin komunikasi dua arah dengan pemerintah Arab Saudi.