Hadapi Krisis Energi dan Inflasi, Jubir Kemenlu China Tuding Pihak AS Biarkan Eropa Tanggung Konsekuensi Krisis Global
Jatimcenter.com – Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian mengungkapkan bahwa Amerika Serikat membiarkan pihak sekutunya di Eropa menanggung akan konsekuensi krisis global.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Zhao Li Jian, ketika memberikan kritik dari Presiden Prancis Emmanuel Macron terkait Undang-Undang Perlindungan Inflasi serta UU CHIPS dan Sain yang diinisiasi oleh Gedung Putih.
Merespon hal tersebut, Zhao dengan tegas menyampaikan bahwa UU Pengurangan Inflasi AS hanya dirancang untuk menguntungkan kebutuhan AS semata.
Zhao menilai bahwa UU Pengurangan inflasi AS tidak menaruh rasa hormat AS terhadap beberapa negara lain, termasuk negara sekutu AS akan ikut menanggung konsekuensi dari krisis tersebut.
“Ini merupakan contoh lain dari pendekatan yang disebut sebagai ‘America-first’ AS yang bersifat ingin menguasai dan mendikte,” kata Zhao.
Lebih Jauh, Zhao juga mengungkapkan bahwa selama ini pihak AS selalu menyebut Eropa sebagai mitra dan sekutu yang cukup penting. Namun pada kenyataanya Gedung Putih selalu membiarkan Eropa menanggung krisis tersebut.
“Gedung Putih (AS) menyebut Eropa sebagai mitra, tapi pada kenyataannya kini AS membiarkan Eropa menanggung konsekuensi dalam krisis tersebut,” ucapnya menambahkan.
Pihak Amerika Serikat dinilai juga mengambil keuntungan dari krisis yang tengah terjadi di Ukraina seraya membuat pihak Eropa menderita dengan inflasi yang tinggi menyusul kenaikan harga energi dunia.
“Bahkan, sampai sekarang, negara Eropa masih menanggung dan berupaya membereskan kekacauan yang dibuat AS di Suriah, Irak dan Afghanistan,” katanya.
Belakangan, media di Eropa mempertanyakan mengapa perdamaian dan kesejahteraan di Eropa selalu bergantung dari Amerika Serikat. Zhao, menanggapi itu memang pertanyaan yang perlu dijawab dengan serius oleh para pemimpin Eropa dan dunia.
Sebelumnya, beberapa pemimpin dan pejabat Eropa mengatakan bahwa AS tidak boleh menggunakan Undang-Undang Pengurangan Inflasi untuk melawan sekutunya, karena dapat mengakibatkan pengalihan investasi masa depan yang signifikan dari Eropa.