Kesepakatan Baru Perdagangan China dan Brasil, Tak Lagi Gunakan Dolar AS untuk Perdagangan Bilateral
Jatimcenter.com – China dan Brasil telah sepakat untuk tidak menggunkan dolar AS dalam melakukan transaksi perdagangan kedua negara.
Transaksi akan menggunakan mata uang sendiri, yakni Yuan dan Real sehingga tak perlu dikonversikan ke dollar AS.
Kesepakatan baru tersebut dinilai jelas akan merugikan perekonomian AS. Seperti yang diketahui, China adalah musuh utama dalam persaingan hegemoni ekonomi AS. Sedangkan Brasil merupakan negara dengan ekonomi terbesar di Amerika Latin.
Transaksi dengan jumlah besar antar kedua negara tersebut tanpa melibatkan dollar AS tentunya akan melemahkan nilai mata uang tersebut.
“Kami berharap kesepakatan ini akan mengurangi biaya, mendorong perdagangan bilateral yang lebih besar, dan memfasilitasi investasi,” kata Badan Promosi Perdagangan dan Investasi Brasil, dikutip dari Straits Times pada Kamis, 30 Maret 2023.
China merupakan salah satu mitra dagang terbesar Brasil dengan transaksi perdagangan hingga 150,5 miliar dolar AS pada 2022.
Lebih dari seperlima total impor Brasil datang dari China, sedangkan untuk ekspor, China menyumbang lebih dari sepertiga total ekspor Brasil.
China menggeser AS sebagai mitra dagang utama Brasil pada 2009. Saat ini, Brasil merupakan negara Amerika Latin penerima investasi luar negeri terbesar dari China.
Hal tersebut didorong oleh pengeluaran yang cukup besar untuk proyek jalur transmisi listrik tegangan tinggi dan ekstraksi minyak.
Kesepakatan baru tersebut merupakan tindak lanjut dari perjanjian Brasil dan China dalam forum bisnis tingkat tinggi China-Brasil yang digelar di Beijing pada Januari lalu.
Presiden Brasil, Luiz da Silva yang juga baru saja dilantik pada Januari awal tahun ini tengah berupaya memperbaiki hubungan bilateral yang sempat tegang antara kedua negara imbas kepemimpinan pendahulunya.
Jair Bolsonaro. Bolsonaro presiden Brasil sebelumnya terkenal menggunakan retorika anti-China selama menjabat dan kampanye pemilu.
Selain dengan Brasil, China juga memiliki kesepakatan dagang yang sama dengan beberapa negara seperti Rusia, Pakistan, dan Indonesia. Pada 2021 lalu, Bank Indonesia (BI) dan People’s Bank of China (PBC) telah memulai implementasi transaksi bilateral dengan mata uang lokal (Local Currency Settlement/LCS).